Pendahuluan
Tumbuhan kenanga (Cananga odorata) terkenal karena minyak atsirinya yang memiliki aroma harum dan potensi sebagai agen anti-nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik simplisia, menguji aktivitas anti-nyamuk dari minyak atsiri bunga kenanga, dan formulasi minyak atsiri dalam sediaan lotion.
Metodologi
1. Pengumpulan dan Persiapan Sampel
- Pengumpulan Bunga: Bunga kenanga dikumpulkan dari tanaman yang sehat dan matang. Pastikan bunga dalam kondisi baik dan bebas dari kontaminasi.
- Pengeringan dan Penghalusan: Bunga dikeringkan di tempat teduh, lalu dihaluskan menjadi serbuk untuk mempermudah ekstraksi.
2. Karakterisasi Simplisia
- Makroskopis: Pengamatan visual dilakukan untuk menilai warna, bentuk, dan tekstur serbuk bunga kenanga.
- Mikroskopis: Struktur mikroskopis serbuk bunga diamati untuk identifikasi jaringan, seperti stomata dan trikoma.
3. Ekstraksi Minyak Atsiri
- Metode Ekstraksi: Minyak atsiri diekstraksi menggunakan metode penyulingan uap. Bunga kenanga dikukus untuk melepaskan minyak atsiri, yang kemudian dikondensasikan dan dipisahkan dari air menggunakan alat penyuling.
- Pengumpulan: Minyak atsiri yang diperoleh dikumpulkan dalam botol gelap untuk melindungi dari degradasi cahaya.
4. Formulasi Sediaan Lotion
- Formulasi Lotion: Minyak atsiri dicampurkan dengan bahan dasar lotion yang meliputi air, emulsi, dan bahan pengikat seperti gliserin dan minyak nabati. Formula lotion diuji untuk stabilitas dan konsistensi.
- Kadar Minyak Atsiri: Konsentrasi minyak atsiri dalam lotion bervariasi untuk menentukan efek optimal dan keamanan.
5. Uji Aktivitas Anti-Nyamuk
- Metode Uji: Uji dilakukan dengan metode bioassay menggunakan nyamuk dewasa, seperti Aedes aegypti. Lotion dengan konsentrasi minyak atsiri yang berbeda dioleskan pada permukaan kulit dan diuji terhadap atraksi nyamuk.
- Uji Proteksi: Waktu proteksi diukur untuk menentukan lamanya waktu lotion efektif dalam mencegah gigitan nyamuk. Lotion diterapkan pada kulit dan nyamuk diuji pada interval waktu tertentu untuk mengukur efektivitasnya.
- Kontrol: Lotion tanpa minyak atsiri dan lotion dengan bahan pengontrol (seperti DEET) digunakan sebagai kontrol.
Hasil dan Diskusi
1. Karakterisasi Simplisia
- Makroskopis: Serbuk bunga kenanga berwarna kuning pucat dengan aroma khas.
- Mikroskopis: Pengamatan mikroskopis menunjukkan adanya struktur khas bunga kenanga, termasuk epidermis dan sel-sel parenkim.
2. Ekstraksi Minyak Atsiri
- Hasil Ekstraksi: Minyak atsiri yang diperoleh berwarna kuning keemasan dengan aroma harum khas kenanga.
- Komponen Minyak: Analisis GC-MS menunjukkan keberadaan senyawa utama seperti linalool, geraniol, dan eugenol, yang dikenal memiliki aktivitas anti-nyamuk.
3. Formulasi Sediaan Lotion
- Stabilitas: Lotion dengan konsentrasi minyak atsiri hingga 5% stabil selama uji penyimpanan 3 bulan tanpa perubahan signifikan dalam warna atau tekstur.
- Konsistensi: Lotion memiliki konsistensi yang baik dan mudah diaplikasikan pada kulit.
4. Uji Aktivitas Anti-Nyamuk
- Proteksi: Lotion yang mengandung minyak atsiri bunga kenanga memberikan perlindungan yang signifikan terhadap gigitan nyamuk. Waktu proteksi bervariasi tergantung pada konsentrasi minyak atsiri, dengan perlindungan optimal pada konsentrasi 2-5%.
- Efektivitas: Lotion dengan minyak atsiri kenanga menunjukkan aktivitas anti-nyamuk yang sebanding dengan lotion yang mengandung DEET dalam hal perlindungan jangka pendek.
Kesimpulan Penelitian ini berhasil mengkarakterisasi simplisia bunga kenanga, mengekstrak minyak atsiri, dan memformulasikannya dalam sediaan lotion. Uji aktivitas anti-nyamuk menunjukkan bahwa lotion yang mengandung minyak atsiri bunga kenanga efektif dalam memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk. Formula lotion stabil dan dapat menjadi alternatif alami untuk produk anti-nyamuk.